Tadi nonton “ The Book of Eli” dan doa makannya cukup mengesankan. Bagaimana bisa menjadi berkat jika belum diberkati Tuhan? Karena itu untuk menjadi keluarga yang memberi, haruslah terlebih dahulu menjadi keluarga yang dewasa dan diberkati Tuhan. Mungkin bisa digambarkan dalam kata-kata Paulus: “Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.” (Rm 7:21). Seperti gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing. Dalam kekristenan, kebaikan tanpa kasih adalah sia-sia belaka. Bahkan orang Kristen pun dalam memberikan mungkin masih ada motivasi2 yang terpendam. Tidak ada orang yang bisa memberikan dengan setulus-tulusnya. Di balik memberi pasti ada motivasi-motivasi tersembunyi, entah itu ingin dibilang baik, ingin agar orang yang diberi tersebut menjadi merasa berhutang budi, ingin disenangi orang, ingin agar dimasa depan bisa dibantu oleh orang lain juga, dsb. Pada naturnya, manusia tidak bisa memberi. Tema yang dibahas adalah tentang “Keluarga yang memberi”. Ini adalah hal yang saya pelajari dari khotbah tadi pagi di KU1 GKY Grenvil oleh Pdt.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |